PEJUANG PESANGON! Purna Tugas DAMRI Jalan Kaki Surabaya–Jakarta Tuntut Hak yang Tak Kunjung Dibayar

PEJUANG PESANGON! Purna Tugas DAMRI Jalan Kaki Surabaya–Jakarta Tuntut Hak yang Tak Kunjung Dibayar

Surabaya, Detikpk.com. 10 Oktober 2025 . Sebuah pemandangan tak biasa terjadi di Surabaya. Puluhan purna tugas Perum DAMRI tahun 2024/2025 nekat menggelar aksi jalan kaki dari Surabaya menuju Jakarta. Aksi ekstrem ini dilakukan sebagai bentuk protes keras terhadap belum dibayarkannya hak pesangon mereka, meski masa tugas telah berakhir berbulan-bulan lalu.

Mereka memulai langkah perjuangan dari kantor Cabang DAMRI Jalan Kalir angkut No. 7A Surabaya, membawa spanduk bertuliskan “Pesangon Bukan Sedekah, Tapi Hak Kami!” dan poster bergambar wajah para purna tugas yang kini merasa diabaikan.

“Kami Sudah Capek Dibohongi”

Warto, koordinator aksi, dengan tegas menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk perjuangan terakhir setelah berbagai jalur mediasi gagal membuahkan hasil.

“Kami hanya menuntut hak kami yang seharusnya dipenuhi. Pesangon bukan pemberian, tapi kewajiban perusahaan kepada pekerja yang sudah mengabdi puluhan tahun,” tegas Watro di tengah orasi.

Ia menambahkan, aksi jalan kaki ini akan terus dilakukan hingga ada kejelasan pasti dari manajemen pusat DAMRI di Jakarta.

“Kami menuntut agar pembayaran pesangon kepada 23 rekan kami diselesaikan paling lambat bulan Desember ini. Kalau di tengah jalan ada kabar sudah dibayar, saya siap langsung balik ke Surabaya,” ujarnya dengan suara bergetar.

Respons DAMRI: “Kami Tampung Aspirasi, Tapi Tolong Pertimbangkan Kesehatan”

Sementara itu, General Manager Cabang DAMRI Surabaya, Heru Warsono, S.E., menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima aspirasi dari para purna tugas dan akan meneruskannya ke manajemen pusat.

“Kami memahami tuntutan rekan-rekan purna tugas. Semua aspirasi akan kami sampaikan ke pusat. Namun kami imbau agar tidak melakukan aksi jalan kaki, karena faktor usia dan kesehatan,” kata Heru dengan nada menenangkan.

Janji Manajemen Hanya di Atas Kertas”

Di sisi lain, Sumaji, salah satu peserta aksi yang telah mengabdi lebih dari 30 tahun di DAMRI, mengaku kecewa berat. Ia menilai manajemen tidak menepati janji dalam sejumlah pertemuan sebelumnya.

“Kami sudah tidak percaya lagi dengan janji-janji manajemen. Sudah beberapa kali rapat, bahkan dihadiri akademisi dan Polda Jatim, tapi hasilnya nihil. Janji tinggal janji,” ucapnya penuh emosi.

Aksi Damai yang Menggetarkan Publik

Aksi jalan kaki menuju Jakarta ini menarik simpati warga dan pengguna jalan yang melihat langsung rombongan purna tugas dengan atribut perjuangan mereka. Banyak yang memberikan dukungan moral dan logistik, bahkan beberapa komunitas sosial menyatakan siap mengawal perjalanan mereka menuju ibu kota.

Publik berharap manajemen pusat DAMRI dan pemerintah segera turun tangan agar para purna tugas yang telah mengabdi puluhan tahun itu tidak dibiarkan berjuang sendiri di jalanan.

Aksi ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, dan menjadi pengingat bahwa penghargaan terhadap pengabdian bukan sekadar ucapan terima kasih, tapi pemenuhan hak yang dijanjikan.

(Redho /  Dodi . / Tim Media Online Nasional)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *