Berita Siaran PERS
DetiKPK.com
Tentang.
Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Mengecam Keras Tindakan Arogansi Diduga Dilakukan Oknum Wakil Ketua DPRD Bangkalan
Gedung DPRD Bangkalan yang seharusnya menjadi simbol demokrasi dan rumah rakyat justru berubah menjadi lokasi dugaan tindakan arogansi oleh oknum Wakil Ketua DPRD Bangkalan dilaporkan oleh seorang pemuda yang juga Tiktokers aktif, Aruf Kenzo, atas dugaan penganiayaan. Kamis, (02/10/2025).
Pria bernama asli Ma’ruf itu mengaku dicekik leher dan dijambak rambutnya langsung oleh Wakil Ketua DPRD Bangkalan di dalam gedung parlemen, Selasa (30/9/2025). Peristiwa ini sontak menuai kecaman lantaran dianggap mencederai martabat lembaga wakil rakyat.
“Leher saya dicekik dan rambut saya dijambak langsung oleh beliau, (Wakil Ketua DPRD Bangkalan,red.). Itu terjadi di dalam gedung DPRD. Sangat miris, karena gedung tersebut adalah rumah rakyat, bukan tempat untuk menunjukkan arogansi,” ungkapnya.
Ironisnya, Aruf Kenzo yang sering dikenal di medsos juga mengaku, perlakuan ancaman dari Wakil Ketua DPRD itu tidak hanya kali ini.
“Saya tidak hanya sekarang mendapatkan ancaman dari orang tersebut (jih kur), Melainkan pada tanggal 4 April 2025 saya juga dikirim pesan WhatsApp, bagi saya itu adalah kalimat ancaman kepada saya, sekarang malah ngancam lagi,” terang Ma’ruf dengan nada kesel.
Seiring dengan berjalannya waktu, Ma’ruf tidak pernah melupakan ancaman-ancaman yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPRD itu.
“Masih ada bukti-bukti pesan WhatsApp nya. Kali ini saya mengambil langkah proses hukum karena sudah berkaitan dengan keselamatan saya dan nyawa saya,” pungkasnya.
Tak terima dengan perlakuan tersebut, Ma’ruf resmi melaporkan oknum Wakil ketua DPRD Bangkalan ke Polres Bangkalan, dan Laporan diterima dengan nomor Polisi LP/B/202/IX/2025/SPKT/POLRES BANGKALAN/POLDA JAWA TIMUR.
Kasus ini pun langsung menjadi sorotan publik, mengingat korban dikenal aktif mengawal berbagai kebijakan pemerintah daerah melalui konten-konten TikToknya. Banyak pihak menilai tindakan tersebut mencederai marwah lembaga legislatif yang seharusnya menjadi wakil rakyat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih mendalami laporan tersebut, sementara dari pihak Wakil Ketua DPRD Bangkalan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penganiayaan yang dilaporkan.
(Red/Idrak Dk Amiri)